Solusi Mengatasi Keterlambatan Karyawan?

Banyak perusahaan, terlebih instansi pemerintah mengalami kesulitan dengan disiplin pegawai. Yang paling nyata, keterlambatan. Penggunaan absensi, baik tulis tangan, fingger print maupun online tidak memberikan dampak signifikan pada penurunan tingkat keterlambatan pegawai. Banyak alasan, banyak argumen. Perjalanan yang macet atau jarak tempuh yang jauh. Ah,,, memang manusia pintar kalau disuruh mencari-cari alasan.

Penetapan aturan yang diiringi ancaman sanksi juga tidak menyurutkan orang untuk datang terlambat. Mengapa bisa begitu? Padahal ancaman sanksi lisan maupun tertulis dengan jelas menjadi konsekuensi keterlambatan. Jawaban yang paling mudah adalah menyalahkan para karyawan “ah dasar memang mereka gak niat untuk datang tepat waktu”.  Ya,,, mungkin solusi konkrit juga ada pada individu-individu tersebut. Menjadikan individu itu sadar dan mau untuk datang tepat waktu. Tapi, tidak adakah cara yang bisa dilakukan oleh management untuk minimal mengurangi angka keterlambatan? Atau mau menunggu karyawan-karyawan itu sadar dan mau datang tepat waktu ?

Meeting!

Apapun istilahnya, pertemuan pagi hari mungkin menjadi alat pengendali yang efektif untuk menurunkan tingkat keterlambatan. Karyawan itu, tidak jauh berbeda perilakunya dengan pengemudi kendaraan di jalan raya. Mereka tidak terlalu takut aturan. Mereka takut kalau ada yang mengawasi. Lampu merah diterobos, rambu-rambu lainnya dilangggar. Selama tidak ada polisi, rambu-rambu itu hampir tidak ada artinya. Jadi, yang mereka takuti adalah polisinya, bukan aturannya.

Bagaimana dengan karyawan? Tidak jauh berbeda.  Mereka lebih segan dan lebih mau menaati aturan ketika ada atasan. Nah, ini yang harus dimanfaatkan!

Meeting akan memaksa karyawan untuk datang tepat waktu. Karena disana ada atasan, juga ada teman-temannya. Segan sama atasan, malu sama teman. Kecuali yang bandel, tapi ya sebandel-bandelnya orang, malu juga kalau datang terlambat sementara yang lain sudah duduk manis menunggunya.

Lalu, apa yang dibicarakan saat meeting?

Ini yang penting! Pertama,  membahas apa-apa saja yang akan dilakukan oleh tiap karyawan pada hari itu. Bahasa kerennya, rencana kerja . Banyak loh karyawan yang datang ke kantor tanpa tahu hari itu mau mengerjakan apa. Hayo ngaku..he.he.he

Kedua, membahas permasalahan-permasalahan yang ditemui hari sebelumnya. Inilah evaluasi. Dan jujur saja, orang Indonesia paling malas untuk melakukan evaluasi, sehingga continuous improvement sulit diterapkan. Jadi, jangan kaget kalau seringkali kita terjatuh pada lubang yang sama.

Nah, sekali mengayuh dayung dua tiga hari pegalnya tak hilang-hilang. Loh ?? maksudnya dua tiga pulau terlampaui he.he.he. Mengurangi tingkat keterlambatan karyawan, sekaligus mengurangi kontrol management terhadap karyawan. Management tidak perlu setiap waktu melihat bawahannya bekerja, sedang mengerjakan ini dan itu, menyuruh mengerjakan ini dan itu. Karena tanggungjawab sudah ditransfer management kepada karyawan pada meeting pagi hari.

Penerapannya?

Cukup unit yang terkecil. Misal tingkat eselon 4, atau sub unit, atau sub divisi. Masalahnya, berani gak para manager berkomitmen menjalankan ini. Berani gak para eselon datang tepat waktu memimpin rapat pagi hari. Jangan justru pemimpinnya tidak hadir dan men-disposisi-kan bawahannya untuk memimpin rapat. Lucu.

Berani coba?

About hendrianafaridh
Faridh Hendriana, lahir di Kuningan, kota di ujung timur provinsi jawa barat. Sekarang tinggal di kota Bandung.

2 Responses to Solusi Mengatasi Keterlambatan Karyawan?

  1. derry56@yahoo.com says:

    capee dech kudu meeting tiap hari…

  2. ferdian says:

    komitmen dapet dan menerima sanksi dari seluruh anggota rapat 🙂

Leave a reply to ferdian Cancel reply